Robin Hood Versi Taron Egerton Layak Ditonton Meski Dikritik?

Robin Hood Versi Taron Egerton Layak Ditonton Meski Dikritik?

Robin Hood Versi Taron Egerton Layak Ditonton Meski Dikritik?

Film Robin Hood versi terbaru yang dirilis pada 2018 menghadirkan Taron Egerton sebagai sang pahlawan legendaris. Disutradarai oleh Otto Bathurst

film ini mencoba menyuguhkan kisah klasik dengan sentuhan modern, penuh aksi menegangkan, dan gaya visual yang berbeda dari adaptasi sebelumnya.

Meski mendapat banyak kritik dari berbagai pihak, film ini tetap menarik untuk disimak terutama bagi penonton yang menyukai film laga dengan nuansa segar.

Robin Hood Versi Taron Egerton Layak Ditonton Meski Dikritik?

Cerita dimulai dengan Robin of Loxley (Taron Egerton), seorang bangsawan muda yang direkrut untuk ikut berperang dalam Perang Salib.

Setelah kembali ke tanah kelahirannya, ia mendapati Nottingham berada dalam cengkeraman keserakahan Sheriff Nottingham yang korup.

Dengan bantuan Little John (Jamie Foxx), Robin bertransformasi menjadi sosok bertopeng yang dikenal sebagai Robin Hood.

Ia mencuri dari orang-orang kaya dan menindas untuk kemudian membagikan kembali kepada rakyat miskin.

Kisah klasik ini dikemas ulang dengan gaya aksi modern, koreografi pertempuran cepat, serta latar visual yang penuh nuansa kontemporer.

Penampilan Taron Egerton sebagai Robin Hood

Taron Egerton yang sebelumnya dikenal lewat perannya di Kingsman membawa energi baru pada karakter Robin Hood.

Ia tampil luwes dengan gaya muda, penuh semangat, dan karismatik. Penonton dapat melihat sisi pemberontak yang segar dari tokoh Robin

meski beberapa kritikus menilai penokohannya terlalu dipaksakan modern dan keluar dari akar legenda aslinya.

Meski begitu, Egerton berhasil memberikan aksi yang memikat dalam adegan pertempuran. Dengan kostum dan koreografi ala film aksi masa kini, penampilannya tetap menjadi daya tarik utama film ini.

Jamie Foxx dan Karakter Pendukung

Salah satu kekuatan lain dari film ini adalah kehadiran Jamie Foxx sebagai Little John. Karakternya digambarkan lebih serius dan penuh motivasi

memberi kontras yang menarik dengan Robin Hood versi Egerton. Chemistry antara keduanya menjadi salah satu poin yang membuat film terasa hidup, meski naskah dan dialog kerap menuai kritik karena dianggap terlalu dangkal.

Selain itu, ada juga sosok Marian (diperankan oleh Eve Hewson) yang menjadi pasangan romantis Robin. Perannya cukup penting, meski tidak menonjol seperti dalam beberapa adaptasi Robin Hood sebelumnya.

Visual dan Aksi yang Memukau

Dari sisi visual, Robin Hood versi ini menawarkan pengalaman sinematik yang berbeda. Penonton disuguhkan adegan pertempuran cepat dengan gaya yang mirip film laga modern.

Busur panah digunakan seolah-olah senjata otomatis, memberikan nuansa baru yang jarang terlihat dalam adaptasi Robin Hood.

Efek sinematik yang dinamis membuat film ini terasa seperti gabungan antara film laga klasik dengan blockbuster modern.

Walau beberapa penonton menganggap gaya ini terlalu berlebihan, tidak dapat dipungkiri bahwa film ini punya daya tarik visual tersendiri.

Kritik yang Diterima Film Robin Hood

Sayangnya, meskipun penuh aksi dan visual keren, film ini mendapat banyak kritik. Beberapa pengamat menilai ceritanya terlalu lemah

klise, dan tidak setia pada legenda Robin Hood yang sudah sangat dikenal. Karakterisasi dianggap dangkal dan terlalu dipaksakan agar terasa modern.

Film ini juga dinilai terlalu fokus pada adegan aksi sehingga mengorbankan pengembangan cerita yang lebih dalam. Hal ini membuat penonton merasa kurang terhubung secara emosional dengan tokoh-tokohnya.

Mengapa Tetap Layak Ditonton

Meski menuai kritik, Robin Hood versi Taron Egerton tetap memiliki nilai hiburan. Bagi penonton yang tidak terlalu mempermasalahkan

keaslian cerita legenda, film ini menawarkan aksi penuh gaya, kostum menarik, serta penampilan aktor-aktor berbakat.

Film ini bisa menjadi tontonan ringan yang menyenangkan, terutama bagi pecinta film laga yang menyukai visual modern dengan sentuhan klasik.

Bagi penggemar Taron Egerton, film ini juga menjadi kesempatan untuk melihat sisi berbeda dari kemampuan aktingnya di luar peran agen rahasia di Kingsman.

Kesimpulan

Robin Hood versi Taron Egerton memang bukan adaptasi sempurna dari legenda klasik. Banyak kritik yang diarahkan pada naskah dan pengembangan cerita

namun film ini tetap bisa dinikmati sebagai tontonan aksi penuh hiburan. Dengan visual modern, adegan laga memukau, serta penampilan

menarik dari para aktornya, film ini tetap layak ditonton, terutama bagi mereka yang mencari hiburan segar tanpa ekspektasi terlalu tinggi.

Baca juga:Sinopsis Film Tinggal Meninggal, Ketika Gema Mencari Perhatian dari Duka

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *