Sinopsis Film Angkara Murka, Tayang di Bioskop Mulai 22 Mei 2025
Film Angkara Murka siap menyapa penonton Indonesia di bioskop mulai 22 Mei 2025. Disutradarai oleh Raka Aditama, film ini mengusung genre aksi-thriller yang dipadukan dengan drama emosional penuh konflik batin dan rasa dendam mendalam.
Honda4d Dengan jajaran aktor papan atas dan visual sinematik yang megah, Angkara Murka menjadi salah satu film lokal yang paling dinanti tahun ini.Judul Angkara Murka merujuk pada sifat gelap manusia yang dipenuhi ambisi, dendam, dan kebencian. Cerita film ini menyoroti bagaimana trauma masa lalu dan ketidakadilan sistem hukum dapat mendorong seseorang ke titik paling kelam dalam hidupnya.

Sinopsis Film Angkara Murka
Film Angkara Murka berkisah tentang Gilang Adiprana (diperankan oleh Reza Rahadian), seorang mantan jaksa muda yang bersih dan idealis. Sepuluh tahun lalu, Gilang menyaksikan hancurnya hidupnya ketika istrinya, Kirana (Putri Marino), menjadi korban pembunuhan brutal dalam kasus yang berkaitan dengan mafia properti.
Meskipun bukti telah mengarah pada tersangka kuat, kasus tersebut mendadak dihentikan karena kekuatan uang dan tekanan dari pihak-pihak berkuasa. Gilang dipaksa mengundurkan diri, dan hidupnya berubah drastis: dari tokoh hukum yang disegani menjadi pria terasing dan terpuruk dalam rasa bersalah.
Satu dekade berselang, ketika pelaku yang selama ini kebal hukum mulai kembali muncul di hadapan publik, Gilang merasa tidak ada lagi alasan untuk diam. Ia memutuskan untuk turun tangan sendiri dan mencari keadilan dengan caranya sendiri.
Jalan Cerita dan Konflik Utama
Cerita berkembang saat Gilang mulai memburu satu per satu sosok yang terlibat dalam jaringan mafia yang membungkam kasus Kirana. Dalam prosesnya, ia harus menghadapi dilema moral, kekerasan brutal, dan konflik internal antara prinsip hukum yang dulu ia pegang, dengan kenyataan bahwa hukum sering kali tidak berpihak pada kebenaran.
Di sisi lain, seorang jurnalis muda idealis bernama Ayla (diperankan oleh Aghniny Haque) mencoba mengungkap kebenaran atas serangkaian kematian misterius yang belakangan terjadi — tidak menyadari bahwa pelaku dari semua itu adalah Gilang. Ayla juga ternyata memiliki keterkaitan tak terduga dengan masa lalu Kirana.
Ketegangan memuncak ketika Ayla akhirnya menemukan identitas Gilang dan harus memilih antara membongkar kasus atau membiarkannya menuntaskan “keadilan” versinya sendiri.
Pemeran dan Karakter Utama
Film ini diperkuat oleh jajaran aktor dan aktris berbakat Indonesia, dengan peran yang dirancang sangat mendalam:
-
Reza Rahadian sebagai Gilang Adiprana: mantan jaksa yang kini menjadi buronan pembunuhan para mafia korup.
-
Putri Marino sebagai Kirana (flashback): istri Gilang yang menjadi korban, sekaligus inspirasi kekuatan moral Gilang.
-
Aghniny Haque sebagai Ayla: jurnalis muda pemberani yang berusaha membongkar konspirasi besar.
-
Roy Marten sebagai Hartono: tokoh senior mafia properti yang selama ini berada di balik kekuasaan gelap.
-
Yoga Pratama sebagai Rudi: mantan kolega Gilang yang kini menjadi kepala kejaksaan, dan terpecah antara loyalitas dan keadilan.
Karakter-karakter ini dirancang memiliki dimensi emosional dan latar belakang yang kompleks, membuat setiap tokoh menjadi penting dalam pengembangan cerita.
Visual dan Gaya Penyutradaraan
Honda4d Login Raka Aditama menghadirkan gaya penyutradaraan yang gelap dan intens, sangat cocok untuk genre thriller psikologis. Ia menggunakan palet warna yang kontras — dominasi gelap, abu-abu, dan merah — untuk menggambarkan kondisi batin tokoh utama dan dunia yang penuh konspirasi.
Pengambilan gambar menggunakan kamera handheld pada adegan pengejaran atau kekerasan membuat penonton merasa lebih terlibat secara emosional. Sementara itu, adegan flashback tentang kehidupan Gilang dan Kirana difilmkan dengan tone hangat, menjadi kontras emosional yang sangat kuat.
Musik dan Skoring
Skor musik digarap oleh komposer muda berbakat Bara Permana, yang dikenal mampu mengolah suara menjadi emosi visual. Musik dalam Angkara Murka hadir minimalis namun intens, menekankan pada dentuman lambat, senyap panjang, dan build-up dramatis yang membuat jantung berdegup cepat di banyak momen.
Penggunaan instrumen perkusi dan string mendalam dalam adegan pembalasan menambah nuansa kelam dan getir yang sesuai dengan tema film.
Pesan Moral dan Relevansi Sosial
Di balik kisah aksi dan pembalasan dendam, Angkara Murka menyampaikan pesan kuat tentang ketimpangan hukum, korupsi dalam sistem peradilan, dan konflik batin antara idealisme dan realitas.
Gilang bukan sosok pahlawan, tapi juga bukan penjahat sepenuhnya. Ia adalah refleksi dari banyak orang yang pernah percaya pada keadilan, namun dikhianati oleh sistem yang seharusnya melindungi.
Film ini menjadi cermin tajam terhadap dunia hukum dan media di Indonesia, di mana kebenaran sering kali dibungkam oleh kekuasaan, dan suara orang kecil terkubur oleh narasi besar yang dikendalikan elite.
Reaksi Awal dan Antisipasi Publik
Trailer resmi Angkara Murka telah dirilis melalui kanal YouTube resmi rumah produksi Lentera Film dan dalam waktu singkat menjadi trending. Banyak penonton memuji kualitas sinematografi dan akting Reza Rahadian yang kembali tampil dengan karakter berat dan emosional.
Media sosial juga dipenuhi komentar dan spekulasi tentang plot twist serta kemungkinan akhir cerita. Film ini diantisipasi akan masuk dalam nominasi beberapa penghargaan nasional, terutama untuk kategori Penyutradaraan Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, dan Skoring Terbaik.
Tayang Perdana dan Informasi Tiket
Honda4d Slot Angkara Murka dijadwalkan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 22 Mei 2025. Tiket sudah mulai dapat dipesan melalui platform pemesanan daring seperti TIX ID, CGV Cinemas, dan XXI.
Beberapa kota besar juga akan mengadakan pemutaran perdana dengan sesi meet & greet bersama para pemain dan kru film. Film ini mendapat rating D 17+ karena mengandung unsur kekerasan dan tema gelap.
Kesimpulan
Angkara Murka bukan sekadar film aksi atau kisah balas dendam biasa. Ia adalah karya sinematik yang mengangkat realita pahit tentang hukum, keadilan, dan trauma pribadi.
Dengan pengemasan cerita yang kuat, akting solid, serta penyutradaraan penuh gaya, film ini layak menjadi salah satu film Indonesia terbaik tahun ini.
Penonton akan diajak masuk ke dalam dilema moral seorang manusia yang kehilangan
segalanya, dan dihadapkan pada pilihan sulit: membiarkan kejahatan menang atau mengambil kendali keadilan dengan tangan sendiri.
Jika Anda pencinta film penuh intensitas, kedalaman karakter, dan kisah bermakna, Angkara Murka wajib masuk daftar tonton Anda.